Wednesday 28 August 2013

[Review] Kuliner Kenangan


Salah satu tempat makan di seputaran kota Solo yang menyandang nama "Sederhana". Terletak di Jl. A. Yani Pabelan Kartasura, masih di seputaran kampus UMS. Tempat makan ini termasuk kuliner kenangan bagi saya karena sewaktu kuliah di UMS, saya beberapa kali makan disini.

Dan setelah sekian tahun, akhirnya saya berkesempatan untuk kembali merasakan makan disini. Selain tempatnya yang sedikit bergeser dari tempatnya semula serta tampilannya, hampir tidak banyak perubahan, ibu yang melayani juga masih yang lama. Dan lebih dari apapun, rasa masakannya masih sama enaknya dengan yang saya ingat ketika dulu makan disini.

Tempat makan ini menyediakan berbagai macam masakan khas jawa. Kebanyakan olahan daging dari mulai daging ayam, ikan, daging sapi beserta jerohannya. Sedangkan untuk sayurannya hanya ada gudeg dan juga trancam (semacam sayur urap).



Disini kita bisa dengan bebas memilih menu apa saja yang kita mau, mempadupadankan semua masakan yang ada disana pun juga tidak dilarang. Favorit saya adalah sayur trancam (urap), sedangkan untuk lauknya kemarin saya memilih ayam goreng dan oleh ibu penjualnya ditambah kuah salah satu masakan yang ada disana (entah apa namanya).

Masakannya mantap, porsinya jumbo, jadi kalau anda bukan "pemangsa" bisa minta porsinya untuk "dikecilkan" :D (oh iya, foto diatas adalah porsi 1/2, bisa kebayang kalau porsinya full?) 

Tempatnya sendiri cukup nyaman, model lesehan sederhana (seperti namanya), tapi bersih, cozy kalau anak gahul bilang :p Harga di warung ini cukup terjangkau (tapi kalau jaman kuliah dulu cukup mahal sih, maklum mahasiswa mepet XD). Tergantung pada lauk yang kita ambil (untuk 1 porsi nasi + minum kisaran harga 10 ribuan.

Warung Lesehan Sederhana terletak di Jl. A. Yani, Pabelan Kartasura, tepatnya di sebelah barat SPBU Pabelan, di Utara jalan. Buka mulai pukul 19.00

3.5/5 bintang untuk warung makan ini, rekomendasi saya, wajib untuk dikunjungi :D

Tuesday 13 August 2013

[Resep] Gulai Kepala Ikan Bakar


Masa Lebaran seperti sekarang ini, sering kali kita temukan berbagai macam makanan di atas meja makan kita, baik masakan kita sendiri ataupun hantaran dari tetangga, saudara dan handai tolan. Sayangnya kita juga sering menemukan sisa dari masakan kita tersebut yang sering kali pada akhirnya harus kita buang, walaupun masih enak untuk di makan.

Sangat disayangkan kalau kita harus membuang makanan-makanan tersebut, dengan sedikit kreatifitas, waktu dan tenaga kita bisa menciptakan makanan baru dari sisa-sisa makana tersebut, resep berikut merupakan salah satu contohnya. Semoga bisa menginspirasi anda

BAHAN-BAHAN

500 ml kuah kare
4 siung bawang putih, iris halus
2 siung bawang merah, iris halus
2 buah kepala ikan gurame bakar ukuran sedang
4 lembar daun sawi putih, potong 1 cm
Kecap dan saos cabai secukupnya

CARA MEMBUAT
  1. Didihkan kuah kare bersama bawang putih dan merah
  2. Tambahkan kecap dan saos cabai, aduk rata
  3. Masukkan kepala ikan bakar, biarkan mendidih selama dua menit
  4. Sebelum diangkat tambahkan potongan daun sawi, biarkan hingga layu
  5. Angkat, siap disajikan dengan nasi hangat
CATATAN

  • Kare merupakan masakan besantan khas Jawa Tengah (bisa dengan mudah kita temukan di kota Solo dan Jogja), seperti gulai dengan kuah kuning encer dengan citarasa cenderung manis.
  • Kuah kare bisa diganti dengan kuah lainnya sesuai selera
  • Daun sawi bisa diganti dan dikombinasikan dengan sayur lain yang ada di kulkas sesuai dengan selera anda.
  • Kepala ikan bisa diganti dengan ikan bakar utuh atau ikan asap.

Monday 12 August 2013

[Review] Selat Vien's Solo

Saya bahagia akhirnya bertemu dengan kawan dan lawan yang menemani saya dalam kluyuran menikmati kuliner di kota Solo, seseorang yang bisa memberi saya masukan tempat makan mana yang bisa saya coba dan juga memberikan kritikan terhadap masakan yang ada di tempat makan tersebut, dan berikut ini adalah salah satu dari hasil "perburuan" kami.

Selat merupakan masakan khas dari kota Solo. Bicara mengenai selat kebanyakan orang akan mengacu pada warung selat Mbak Lies yang ada di daerah kelurahan Serenan, namun sebenarnya ada banyak tempat makan yang menyajikan Selat, bahkan tidak sedikit pula yang mempunyai cita rasa yang lebih enak dari warung selat Mbak Lies (untuk yang satu ini tergantung dari selera masing-masing tentu saja).

Selat Vien's berada di Jl. Hassanuddin Pasar Nongko Surakarta, sekitar 200 meter sebelah barat dari Stasiun Balapan. Karena letaknya yang strategis ini, sangat mudah untuk mencarinya bahkan kalau kita seorang pendatang di kota Solo. Tinggal tanya ke tukang becak, nyampe deh di warung ini :D

Selain masakan selat, warung makan ini juga menyajikan berbagai macam masakan lainnya, berikut review saya dari beberapa masakan yang disajikan di warung makan ini.


Ada 2 jenis selat yang ditawarkan disini, yaitu Selat Daging Iga yang menggunakan daging iga sapi dan Selat Daging Cacah yang menggunakan daging sapi yang di cacah dan dibentuk bola-bola. Untuk pelengkapnya ada 1 butir telur pindang utuh, potongan wortel rebus, kentang goreng, keripik kentang, buncis rebus, acar mentimun dan daun selada dengan kuah encer berwarna kecoklatan. Secara keseluruhan rasa dari selat Vien's adalah segar cenderung asam, tidak seperti selat pada umumnya yang cenderung kearah manis. Sangat cocok untuk dinikmati saat makan siang atau saat berbuka puasa. Porsinya cukup mengenyangkan bagi saya, namun tidak terlalu besar pula.



Warung Selat Vien's juga menyediakan masakan sup, ada 3 macam sup yang ditawarkan warung makan ini, yaitu Sup Matahari, Sup Galantin dan Sup Maten. Yang membedakan dari ketiga sup tersebut adalah isiannya, sementara untuk kuahnya sama, kuah daging ayam yang bening. Untuk kali ini kami memesan Sup Matahari, yang berisi berbagai macam sayuran dan cincangan daging ayam berbumbu yang dibungkus dengan kulit lumpia dan dilipat dan dipotong sedemikian rupa sehingga bentuknya seperti bunga matahari (hal inilah yang menyebabkan kenapa disebut sup Matahari). Secara keseluruhan rasa dari Sup Matahari adalah segar, tidak ada bumbu yang mencolok, bagi sebagian orang akan bilang rasanya lempeng. Nah, rasa dari sup ini akan nendang dengan menambahkan potongan cabe rawit yang disediakan diatas meja. Dijamin, bakalan nagih makannya! *temen saya aja sampe mau nambah lagi :))*

Makanan lain yang ditawarkan warung ini adalah Stup Makaroni. Sayangnya kemarin kami tidak nyobain masakan yang satu ini. Kapan-kapan deh :D 


Tidak banyak pilihan minuman yang ditawarkan warung ini, hanya ada teh, jeruk, berbagai softdrink dan minuman botolan serta Es Kopyor. Kopyor yang digunakan merupakan campuran dari kopyor asli dan kopyor buatan yang terbuat dari agar-agar dan santan yang kemudian diberi sirup merah dan es batu. Yang saya suka manisnya pas, tidak kemanisan.

Kekurangan dari rumah makan ini adalah es jeruk yang ditawarkan bukanlah dari perasan buah jeruk tapi dari sirup jeruk (orson) - mungkin lebih tepatnya klo disebut dengan es sirup jeruk kali ya?

Untuk tempatnya nyaman, walaupun tidak terlalu luas dan sering kali ramai dikunjungi pengunjung namun penataannya cukup apik sehingga tidak terkesan berjubel-jubelan. Tempatnya juga bersih baik meja maupun lantainya. Sering kali warung yang ramai suka berdalih karena ramai jadi tidak sempat untuk bebersih, namun tidak untuk warung yang satu ini.

Bicara tentang review sebuah tempat makan, tidak lepas dari bicara soal harga dong? Nah dibawah ini adalah daftar harganya. Oh iya harga tersebut sudah disesuaikan dengan kenaikan harga BBM, cukup murah untuk seporsi selat daging yang enak, menyenangkan dan menyenangkan kita cukup membayar Rp 9.000,-

4/5 Bintang saya berikan untuk warung makan ini, sangat direkomendasikan jika anda berkunjung ke kota Solo. Oh iya, karena rame pengunjung dikarenakan makanannya yang enak dan murah pula, disarankan untuk tidak datang setelah pukul 2 siang di hari biasa jika anda ingin mencicipi Selat Daging Iga nya, karena biasanya jam segitu sudah habis.


Tuesday 6 August 2013

[Resep] Cap Cay Terong 3 Sawi



Biasanya kita temukan terong dimasak tumis, masak cabe merah, kali ini saya mencoba untuk memasaknya dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu dimasak cap cay. Selain terong, masakan kali ini juga menggunakan 3 macam sawi yaitu sawi putih, sawi hijau dan juga kol (kubis). Oh iya resep ini adalah resep modifikasi, bumbu-bumbu yang digunakan tidaklah serumit dan sebanyak bumbu cap cay asli, berikut resep dan cara pembuatannya

BAHAN-BAHAN

1 buah terong ukuran besar, belah dua memanjang, potong ukuran 1 cm
4 lembar sawi putih, potong 1/2 cm
1/2 ikat sawi hijau potong-potong
1/4 kol (kubis) potong dadu
2 buah wortel, potong serong
100 gr daging ayam, potong dadu
100 gr bakso, iris tipis
200 cc air kaldu

BUMBU

4 siung bawang putih, iris tipis
2 siung bawang merah, iris tipis
2 buah cabe merah, iris serong
Garam dan merica secukupnya
1 sdm kecap manis 
2 sdm saos cabai
1 sendok sayur minyak untuk menumis

CARA MEMBUAT

  1. Panaskan minyak diatas wajan, tumis bawang putih, bawang merah dan cabai hingga harum, masukkan daging ayam dan bakso, masak hingga daging berubah warna.
  2. Masukkan terong, tumis hingga terong layu. Tambahkan wortel, aduk hingga wortel layu
  3. Tambahkan sawi putih, sawi hijau dan kol, aduk rata.
  4. Tambahkan air kaldu, kecap dan saos cabai, aduk rata.
  5. Setelah mendidih bumbui dengan merica dan garam, aduk rata, siap untuk disajikan.
CATATAN
  • Terong dimasukkan pertama kali karena terong agak lama memasaknya dan juga untuk menghilangkan bau khas terong.
  • Untuk variasi daging ayam dan bakso bisa diganti dengan daging sapi, sosis dan bahan olahan daging lainnya.
  • Jika anda lebih suka masakan yang kering maka tidak perlu menambahkan air kaldu (seperti pada gambar)
  • Terakhir, sayuran bisa divariasikan dengan berbagai macam sayuran yang ada di kulkas

Monday 5 August 2013

[Review] Warung Makan Sederhana


Saya rasa kita bisa menemukan banyak warung makan dengan nama yang sama di kota Solo, puluhan bahkan mungkin ratusan (well... mungkin agak2 lebay sik klo ratusan) warung makan bernama "Warung Makan Sederhana". Ada yang jualan nasi sayur, mie ayam, bakso, dll.

Warung Makan Sederhana yang satu ini khusus menjual nasi goreng dan kawan-kawannya, ada mie goreng, mie rebus, nasi mawut dan masih ada beberapa lagi yang lainnya. Dan untuk kali ini kami memesan mie godog (rebus) dan mie goreng.



Warung Bakmi Sederhana ini berada di Jl. Ahmad Yani daerah Kleco Surakarta, tepat di belakang halte BST (Batik Solo Trans), sesuai dengan namanya warung makan ini secara tampilan sederhana banget, berupa tenda dengan beberapa meja di dalamnya. Tipikal warung pinggir jalan lah. Namun demikian warung ini terjaga bersih, sehingga nyaman makan di sana.

Bicara tentang menu yang kami pesan, mie yang dipakai adalah mie kuning basah dengan campuran sayur berupa sawi hijau dan kol (kubis) dengan suwiran daging ayam kampung dan jerohan ayam dan taburan bawang merah goreng.

Secara pribadi saya lebih suka mie rebus daripada mie goreng, sore menjelang malam dengan angin yang cukup dingin rasanya enak menghirup kuah mie yang kental tersebut. Untuk rasa, mie rebusnya cenderung gurih dan pedasnya merica lebih kerasa, sedangkan untuk mie gorengnya lebih kearah gurih manis dari kecap yang mendominasi, sementara mericanya kurang terasa.

Satu lagi yang mengasyikkan, pada mie rebus ada "harta tersembunyi" yaitu telur dadar/ ceplok yang tertimbun tumpukan mie dan sayuran, it's kinda fun when we found the hidden treasure :D

Untuk harga saya rasa cukup terjangkau, 1 porsi mie rebus, 1 porsi mie goreng + 2 gelas es jeruk cukup di tebus dengan harga Rp 30.000,-

Secara keseluruhan penilaian saya 3 bintang dari 5 bintang untuk warung ini, pengalaman makan yang menyenangkan di warung ini. Patut untuk di coba ^_^

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes