Tuesday, 30 April 2013

[Obrolan Dapur] Kuliner Ngangenin


Beberapa kali saya kedatangan teman dari luar kota, dan mencoba untuk menjadi tuan rumah yang baik dan benar saya pun membawa teman-teman saya tersebut untuk jalan-jalan di kota Solo dan menikmati kuliner yang ada. Dan masing-masing dari mereka mempunyai cerita tersendiri mengenai kuliner kota Solo.

Yang membuat saya tercengang adalah ternyata yang mereka sukai dan bikin kangen bukan kuliner mewah dan atau berharga mahal, tapi justru kuliner-kuliner sederhana kaki lima. 

Beberapa waktu lalu ngobrol dengan seorang teman yang tinggal di Jogja, dia berkata

"Mas... Aku kangen wedangan di Solo." 

"Lha? Bukannya di Jogja juga ada angkringan?" Kata saya

"Iya, tapi beda..." Katanya lagi.

Iya sih, memang ada beberapa perbedaan antara angkringan Jogja dengan wedangan Solo, tapi perbedaannya juga tidak terlalu signifikan (halah bahasanya). Kemudian saya bertanya lagi.

"Emang yang kamu sukai apa dari wedangan?"

"Aku suka sama nasi oseng-osengnya."

Lha? Padahal menurut saya biasa aja, nasi dengan oseng-oseng (tumisan) sayur kacang panjang tidak ada yang terlalu istimewa sebenarnya (ndak yang maknyus ataupun nendang, lazis atau apalah itu namanya). Tapi entahlah, mungkin kesederhanaan dari nasi oseng-oseng itu yang bikin kangen.

Teman saya yang satu lagi, habis muter-muter kota, berhubung dia udah kenyang maka saya ajaklah ke wedangan untuk sekedar minum. Dia sempat pesen sate kulit ayam, setelah di bakar,

"Asin banget satenya." komentar dia sambil mengernyitkan dahinya. Pun demikian habis juga dua tusuk sate kulit dia lahap :))

Lucunya ketika dia udah kembali ke rumahnya, dan kita ngobrol lewat WA, dia bilang

"Aku kangen sama sate kulitnya Solo."

"Di tukang sate kan ada tuh dijual." Kata saya kepada si temen ini.

"Tapi beda, lagian males harus ke tukang sate ayam." Katanya lagi.

"Jyaaah... Katanya keasinan." kata saya sambil pasang emot orang ketawa.

"Iya sih... Tapi enak"

Dan saya cuman bisa ketawa ngakak membacanya.

Cerita berikutnya agak berbeda, teman saya yang satu ini udah sering main ke Solo, agak-agak bingung juga ketika dia minta dianter wisata kuliner. Sambil muter otak, saya pun bertanya,

"Udah pernah nyobain bestik lidah belum?"

"Belum." Jawabnya

"Yaudah kita nyobain itu."

Saya ajak dia ke salah satu warung bestik yang terletak di dekat Masjid Raya Fatimah. Nah disana ternyata ada satu menu dengan nama unik yaitu "Kamar Bola" penasaran dong bentuk dan rasanya kayak apa (dan jujur saya juga belum pernah nyobain kuliner ini)

Dan akhirnya memesan satu porsi bestik lidah dan satu porsi kamar bola, dan ketika pesanan kami datang, kami berdua hanya berkomentar

"Oh ini...."

Dan teman saya menambahkan

"Namanya nge hits yak."

Saya hanya ketawa ngakak mendengarnya.

Btw yang penasaran dengan kuliner ini, wajib datang ke Solo dan nyobain sendiri makanannya :D



Monday, 29 April 2013

[Resep] Sayur Jantung Pisang

Jantung pisang atau tuntut kalau dalam bahasa Jawa enak juga kalau dijadikan sebagai sayuran, ada beberapa jenis sayuran yang bisa menggunakan jantung pisang sebagai bahan utamanya, dan untuk kali ini saya memasak jantung pisang dengan resep tradisional. Berikut resep dan cara pembuatannya.

BAHAN 1
1 buah jantung pisang, buang yang berwarna merah, potong-potong kemudian cuci bersih
500 ml air untuk merebus
1 sdm garam

BAHAN II
1/2 butir kelapa yang agak muda parut
Cabe kering sesuai selera
500 ml air

BUMBU-BUMBU
3 siung bawang putih
2 siung bawang merah
1 ruas kencur
1/2 sdt ketumbar
2 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk
Garam dan merica secukupnya

CARA MEMBUAT
  1. Didihkan air, tambahkan sedikit garam, rebus jantung pisang sampai empuk (kurang lebih 20 menit), angkat tiriskan, buang airnya.
  2. Haluskan semua bumbu kecuali daun salam dan daun jeruk.
  3. Rebus air hingga mendidih, berturut-turut masukkan bumbu halus, daun jeruk, daun salam, jantung pisang yang sudah di rebus, cabe kering, terakhir masukkan kelapa parut. Masak hingga mendidih.
  4. Terakhir tambahkan garam dan merica secukupnya.
  5. Angkat, siap untuk disajikan.
CATATAN
  • Jantung pisang direbus dahulu untuk menghilangkan getahnya.
  • Hampir semua jenis jantung pisang bisa digunakan untuk bahan baku masakan ini, tapi biasanya saya menggunakan jantung pisak kepok atau pisang raja.

Saturday, 27 April 2013

[Resep] Nasi Isi Piramida



Kali ini saya akan memasak olahan beras/nasi dengan isian. Merupakan perpaduan antara arem-arem dengan ba'cang. Keduanya merupakan olahan beras (ba'cang menggunakan beras ketan) dengan isian yang di bungkus daun. Untuk masakan kali ini saya menggunakan beras biasa (bisa juga diganti beras ketan) dan saya bungkus daun pisang dengan bentuk limas segi empat (sehingga sekilas mirip ba'cang), seperti biasa untuk isiannya bisa divariasikan sesuai selera masing-masing. Berikut resep dan cara pembuatannya.

BAHAN-BAHAN
Daun pisang untuk membungkus secukupnya (layukan terlebih dahulu)
Lidi untuk menyematkan secukupnya
1 gelas beras cuci bersih, rendam selama 1 jam, tiriskan
300 cc air kaldu untuk memasak beras
1 lembar daun pandan
1 lembar daun salam
garam secukupnya.

BAHAN ISIAN
1 buah dada ayam tanpa tulang potong dadu
1 buah wortel potong dadu
1 batang daun bawang cincang kasar
2 siung bawang putih cincang kasar
1 sendok sayur (kurang lebih 50 cc) air kaldu.
1 sdm kecap manis (jika suka)
Garam dan merica secukupnya.
Minyak untuk menumis secukupnya

CARA MEMBUAT
  1. Aron nasi bersama air kaldu, daun pandan dan daun salam ditambah garam sampai kaldu terserap, sisihkan dan dinginkan.
  2. Tumis bawang putih sampai harum, masukkan ayam dan wortel, masak sampai ayam berubah warna dan wortel layu.
  3. Tambahkan irisan daun bawang, aduk sebentar.
  4. Masukkan kaldu dan kecap, masak hingga kaldu menyusut. Tambahkan garam dan merica, aduk rata, angkat, sisihkan.
  5. Ambil selembar daun pisang, bentuk kerucut, masukkan 1 sdm nasi aron tekan-tekan, masukkan 1 sdm isian diatasnya, terakhir tutup dengan 1 sdm nasi aron, tekan-tekan dan ratakan.
  6. Lipat daun pisang sambil ditekan-tekan untuk memadatkan nasi, lakukan sampai adonan habis.
  7. Panaskan kukusan, kukus nasi yang sudah dibungkus daun pisang selama 30 menit, angkat, sajikan.
  8. Untuk 15 bungkus.
CATATAN
  • Air kaldu untuk memasak nasi bisa diganti dengan santan jika suka
  • Jumlah cairan disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis berasnya, jika suka nasi yang pera bisa ditambahkan cairan, sebaliknya jika suka nasi yang pulen/cenderung keras kurangi jumlah cairannya.
  • Adonan isi bisa di variasikan sesuai selera, daging ayam bisa diganti dengan daging sapi, kambing, tempe, tahu atau yang lainnya.

Friday, 5 April 2013

[Obrolan Dapur] Kisah Tahu Aci

Pada jaman dahulu kala, saya pernah main ke rumah teman saya di Slawi dan disana saya disuguhi salah satu makanan khas daerah Slawi (dan sekitarnya) yaitu tahu aci. Makanan biasa yang bisa ditemui setiap harinya di daerah tersebut, tapi entah kenapa bikin nagih kalau saya bilang.

Hingga akhirnya ketika kemarin teman saya yang dari Tegal bilang

"Mas, aku mau main ke Solo, minta dibawain oleh-oleh apa?"

Tanpa berpikir panjang saya langsung berkata

"Bawain tahu aci aja deh."

Udah lama banget ndak makan tahu aci, rasanya udah kayak perempuan nyidam dah :))

Ketika akhirnya teman saya tiba di Solo, beneran dibawain tahu aci. Bayangan saya sih ya dibawain berapa biji gitu lah ya. Eh nggak taunya sampai dua besek (wadah makanan yang terbuat dari anyaman bambu). Udah gitu ternyata tahunya masih mentah dan adonan acinya dibungkus terpisah. Trus kalau di hitung-hitung jumlahnya ada 100 biji. Nah lho?

Saya suka (pake banget) dengan segala macem gorengan, apalagi tahu (segala macam jenis tahu dari tahu biasa, tahu isi sayuran, tahu bakso, dll, dll). Tapi kalau segitu banyaknya ya... gimana yah??? *garuk-garuk kepala*

Udah gitu orang rumah nggak seheboh saya dalam menghadapi serangan tahu aci ini *halah bahasanya*. Kemarin sempat juga goreng banyak trus dibawa ke sekolah buat dibagi ke temen-temen, tapi koq ya teteup aja masih ada banyak.

Ndak ada yang terlalu istimewa sebenarnya dari sebuah tahu aci. Hanya tahu biasa yang bertekstur kenyal (bukan yang bertekstur lembut) yang di oles dengan adonan aci dengan bumbu bawang, merica dan cincangan daun seledri serta daun bawang.

Tapi koq ya ngangenin yah???

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes