Beberapa kali saya kedatangan teman dari luar kota, dan mencoba untuk menjadi tuan rumah yang baik dan benar saya pun membawa teman-teman saya tersebut untuk jalan-jalan di kota Solo dan menikmati kuliner yang ada. Dan masing-masing dari mereka mempunyai cerita tersendiri mengenai kuliner kota Solo.
Yang membuat saya tercengang adalah ternyata yang mereka sukai dan bikin kangen bukan kuliner mewah dan atau berharga mahal, tapi justru kuliner-kuliner sederhana kaki lima.
Beberapa waktu lalu ngobrol dengan seorang teman yang tinggal di Jogja, dia berkata
"Mas... Aku kangen wedangan di Solo."
"Lha? Bukannya di Jogja juga ada angkringan?" Kata saya
"Iya, tapi beda..." Katanya lagi.
Iya sih, memang ada beberapa perbedaan antara angkringan Jogja dengan wedangan Solo, tapi perbedaannya juga tidak terlalu signifikan (halah bahasanya). Kemudian saya bertanya lagi.
"Emang yang kamu sukai apa dari wedangan?"
"Aku suka sama nasi oseng-osengnya."
Lha? Padahal menurut saya biasa aja, nasi dengan oseng-oseng (tumisan) sayur kacang panjang tidak ada yang terlalu istimewa sebenarnya (ndak yang maknyus ataupun nendang, lazis atau apalah itu namanya). Tapi entahlah, mungkin kesederhanaan dari nasi oseng-oseng itu yang bikin kangen.
Teman saya yang satu lagi, habis muter-muter kota, berhubung dia udah kenyang maka saya ajaklah ke wedangan untuk sekedar minum. Dia sempat pesen sate kulit ayam, setelah di bakar,
"Asin banget satenya." komentar dia sambil mengernyitkan dahinya. Pun demikian habis juga dua tusuk sate kulit dia lahap :))
Lucunya ketika dia udah kembali ke rumahnya, dan kita ngobrol lewat WA, dia bilang
"Aku kangen sama sate kulitnya Solo."
"Di tukang sate kan ada tuh dijual." Kata saya kepada si temen ini.
"Tapi beda, lagian males harus ke tukang sate ayam." Katanya lagi.
"Jyaaah... Katanya keasinan." kata saya sambil pasang emot orang ketawa.
"Iya sih... Tapi enak"
Dan saya cuman bisa ketawa ngakak membacanya.
Cerita berikutnya agak berbeda, teman saya yang satu ini udah sering main ke Solo, agak-agak bingung juga ketika dia minta dianter wisata kuliner. Sambil muter otak, saya pun bertanya,
"Udah pernah nyobain bestik lidah belum?"
"Belum." Jawabnya
"Yaudah kita nyobain itu."
Saya ajak dia ke salah satu warung bestik yang terletak di dekat Masjid Raya Fatimah. Nah disana ternyata ada satu menu dengan nama unik yaitu "Kamar Bola" penasaran dong bentuk dan rasanya kayak apa (dan jujur saya juga belum pernah nyobain kuliner ini)
Dan akhirnya memesan satu porsi bestik lidah dan satu porsi kamar bola, dan ketika pesanan kami datang, kami berdua hanya berkomentar
"Oh ini...."
Dan teman saya menambahkan
"Namanya nge hits yak."
Saya hanya ketawa ngakak mendengarnya.
Btw yang penasaran dengan kuliner ini, wajib datang ke Solo dan nyobain sendiri makanannya :D