Selama ini orang mengenal kerang air tawar (Anodonta woodiana) atau kijing Taiwan sebagai makanan dan bahan baku kerajinan. Keberadaannya yang melimpah di bumi Indonesia tidak diiringi dengan pemanfaatan guna memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakatnya.
Sebagai makanan, kerang merupakan sumber protein yang kaya zat besi, seng, dan vitamin B12. Zat besi dapat meningkatkan transportasi oksigen keseluruh tubuh, sementara seng merupakan mineral yang merangsang metabolisme tubuh. Di setiap rawa ataupun waduk air tawar, populasi kerang sangat melimpah namun masyarakat belum memanfaatkannya sebagai bahan konsumsi. Kerang mempunyai prospek yang baik bagi penambahan konsumsi protein di Indonesia.
Kerang merupakan salah satu komoditi hasil budidaya perikanan yang memiliki nilai gizi yang sangat baik. Kelompok kerang memiliki kandungan protein sebesar 7,06-16,78%, lemak sebesar 0,40-2,47%, karbohidrat sebesar 2,36-4,95% dan memberikan energi sebesar 69-88 kkal/100 gram daging.
Penelitian tentang pengembangan formula makanan bersumber kerang-kerangan untuk upaya penanggulangan gizi kurang di kepulauan terpencil Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan menghasilkan data bahwa kasus anemia pada kelompok yang mendapat asupan gizi kerang-kerangan, menurun 13,33% sedang kelompok yang tidak mendapat asupan gizi kerang-kerangan menurun 6,67%. Anak yang mendapatkan makanan disertai menu formula kerang-kerangan lebih tinggi berat badannya dibanding anak yang mendapat makanan tanpa formula kerang-kerangan (1,53 kg vs 0,63 kg, p <0,05 ; 0,15 cm vs 0,07 cm, p<0,05 ; 0,22 cm vs 0,11 cm, p<0,05).
Sumber dan informasi lebih lengkap bisa dibaca disini
Penelitian tentang pengembangan formula makanan bersumber kerang-kerangan untuk upaya penanggulangan gizi kurang di kepulauan terpencil Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan menghasilkan data bahwa kasus anemia pada kelompok yang mendapat asupan gizi kerang-kerangan, menurun 13,33% sedang kelompok yang tidak mendapat asupan gizi kerang-kerangan menurun 6,67%. Anak yang mendapatkan makanan disertai menu formula kerang-kerangan lebih tinggi berat badannya dibanding anak yang mendapat makanan tanpa formula kerang-kerangan (1,53 kg vs 0,63 kg, p <0,05 ; 0,15 cm vs 0,07 cm, p<0,05 ; 0,22 cm vs 0,11 cm, p<0,05).
Sumber dan informasi lebih lengkap bisa dibaca disini
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar disini. Mohon maaf komentar berupa spam, scam dan iklan akan dihapus