Judul diatas kalau diartikan, "ada rupa (bentuk), ada rasa, ada harga" Maksudnya kita mendapatkan sesuai dengan harga yang kita bayarkan. 2 foto diatas sama-sama sotonya, namun keduanya memiliki banyak perbedaan, diantaranya:
- Yang satu soto daging sapi dan yang satunya soto ayam.
- Soto sapi memiliki kuah yang keruh dan rasa yang kuat, sementara soto ayam kuah bening dengan rasa yang kurang kuat (samar-samar kalau saya bilang)
- Soto daging sapinya memiliki potongan lebih banyak dibanding soto ayam
- Dan yang paling utama adalah harga untuk soto daging sapi jauh lebih mahal dibanding yang soto daging ayam walaupun porsi mangkuk keduanya sama.
Soto ayam saya beli di warung dekat sekolah, sewaktu saya menunggu motor saya yang tengah diperbaiki di bengkel. Sedangkan soto sapinya saya beli di salah satu warung soto terkenal di kota Solo yang berlokasi di dekat Pura Mangkunegaran (saya yakin yang tinggal di Solo pasti tau).
Kelas keduanya jelas berbeda, warung soto sapi tersebut sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu dan sampai sekarang makin besar dan makin banyak pembelinya yang tidak pernah sepi pengunjung. Sedangkan warung soto ayamnya hanya warung kaki lima sederhana di pinggir jalan, yang lebih sering sepi daripada rame.
Namun demikian menurut saya keduanya memiliki ciri khasnya sendiri, warung soto ayam yang murah meriah dan rasa yang lamat-lamat ini mengingatkan saya akan masakan pawon (dapur) di desa yang seringkali rasanya cenderung kurang mantap - yang terkadang tanpa kita sadari suka ngangenin juga. Sedangkan untuk soto sapinya jelas sebuah kenikmatan sebuah hidangan disetiap suapannya (jyah bahasanya).
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar disini. Mohon maaf komentar berupa spam, scam dan iklan akan dihapus