Saya rasa banyak orang yang tinggal di Sukoharjo dan sekitarnya tahu tentang rumah makan yang satu ini. Rumah makan yang terletak di depan kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo ini hampir setiap hari
selalu dipenuhi oleh pengunjung.
selalu dipenuhi oleh pengunjung.
Rumah makan ini mengangkat konsep rumah desa ala Jawa sederhana untuk ruangannya, dan saya rasa aslinya merupakan rumah tinggal yang dialihfungsikan menjadi warung, dengan gebyok lebar dan pendopo yang luas yang memudahkan penataan meja dan kursi. Satu hal yang saya suka, hampir tidak ada ukiran pada interior rumah, jadi tidak berkesan penuh.
Warung makan ini mengkhususkan diri pada masakan ayam goreng. Ayam yang dipakai adalah ayam kampung, namun demikian dengan olahan sedemikian rupa sehingga daging ayamnya tidak alot. Bumbu yang
digunakan adalah bumbu ayam goreng sederhana dengan tidak menggunakan banyak rempah-rempah. Dengan bumbu yang minimalis tersebut justru menyebabkan rasa asli dari daging ayam kampung keluar dan rasa akhir masakan menjadi lezat.
digunakan adalah bumbu ayam goreng sederhana dengan tidak menggunakan banyak rempah-rempah. Dengan bumbu yang minimalis tersebut justru menyebabkan rasa asli dari daging ayam kampung keluar dan rasa akhir masakan menjadi lezat.
Ayam goreng ini disajikan dengan dua macam sambal, yang pertama adalah sambal ulek mentah dan yang kedua sambel petis. Bagi yang suka pedas, akan terasa nikmat menyantap ayam goreng dengan sambal yang pertama, sedangkan bagi yang tidak suka pedas bisa menyantap ayam goreng dengan sambal petis karena cenderung manis dan hampir tidak berasa pedasnya. Berhubung pencernaan saya bermasalah, terpaksa hanya bisa mencicipi sambel yang pertama dan menikmati ayam goreng dengan manisnya sambel petis :)
Walaupun ramai setiap harinya, namun warung ini cukup nyaman, tidak terlalu sumpek dan unthek2an (berdesak-desakan) ketika berada di dalam, sehingga pengunjung bisa dengan nyaman menikmati makanan serta rehat sejenak tanpa perlu di pelototi pengantri selanjutnya.
Ruangannya yang ala Jawa Ndeso, dengan lantai semen tanpa tegel apalagi keramik dan atap yang terlihat jelas justru menambah perasaan seperti dirumah sendiri. Untuk penampilan warung dan masakannya, saya
berikan 4 bintang untuk warung ini.
berikan 4 bintang untuk warung ini.
Catatan: foto agak blur karena tergesa-gesa ambil fotonya, gorengan yang ada di foto kami beli di luar, warung ini juga menyediakan gorengan, namun jumlahnya tidak terlalu banyak, dan waktu kami kesana siang hari, gorengan di meja kami sudah tidak ada lagi.
2 comments:
saya suka ayam bakar,,mau,, mau,, mau
Sok atuh mas, kalau ke Sukoharjo silahkan mampir untuk mencicipi :D
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar disini. Mohon maaf komentar berupa spam, scam dan iklan akan dihapus